cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Health Education
ISSN : 25274252     EISSN : 25282905     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Journal of Health Education (J. Health Edu) is an S5 rated journal (SINTA Ristekdikti) containing writings raised from the results of research or equivalent in the field of health education. Such research includes research in school environments and communities as well as in the general public. Articles published in this journal have never been published / published by other media.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue " Vol 2 No 2 (2017)" : 14 Documents clear
PEMBERDAYAAN KADER DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTIK IBU TENTANG PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA Mahmudah, Mahmudah; Fibriana, Arulita Ika
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017): Journal of Health Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.13536

Abstract

Latar Belakang: Kasus kanker payudara di Puskesmas Mulyoharjo sebanyak 61. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan praktik ibu tentang pencegahan kanker payudara sebelum dan sesudah pemberdayaan kader. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan rancangan pretest-posttest control group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, sampel terdiri dari 30 orang kelompok eksperimen dan 30 orang kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan praktik tentang pencegahan kanker payudara. Analisis yang digunakan adalah Mc Nemar dan Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pengetahuan mengenai pencegahan kanker payudara masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p=0,024), sikap mengenai pencegahan kanker payudara masing-masing kelompok tidak ada perbedaan (p=1,000), dan praktik terhadap pencegahan kanker payudara masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p=0,041). Simpulan: Simpulan penelitian ini adalah pemberdayaan kader berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik ibu dalam pencegahan kanker payudara dibandingkan dengan tanpa pemberdayaan kader.  
PERILAKU SEKS BEBAS PADA ANGGTA CLUB MOTOR X KOTA SEMARANG TAHUN 2017 Rahadi, Dewi Sartika; Indarjo, Sofwan
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.14170

Abstract

Latar Belakang: Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa ikatan perkawinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fenomena perilaku seks bebas berdasarkan pada faktor menurut Snehandu B.Kar: behaviour intention, social-support, accessebility of information, personal autonomy, dan action situation. Metode: Penelitian menggunakan kualitatif. Teknik pengambilan informan secara snowball sampling, dengan enam informan utama dan enam informan triangulasi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam kemudian analisis data deskriptif. Hasil: Menunjukkan bahwa perilaku seks informan adalah perilaku seks bebas pernah melakukan kissing, necking, petting, hingga intercourse yang dilakukan dengan pasangan kekasih dan dengan pekerja seksual. Simpulan: Perilaku seksual informan dipengaruhi oleh behaviour intention, social-support, accessebility of information, personal autonomy, dan action situation. Saran kepada pasangan informan yaitu diharapkan untuk menjalin komunikasi lebih intensif terhadap pasangannya sehingga dapat mengendalikan untuk tidak berperilaku seks bebas dan diharapkan untuk menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual sebagai upaya pencegahan penyakit menular seksual (PMS).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PENGELOLAAN DIET PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA SEMARANG Hestiana, Dita Wahyu
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.14448

Abstract

Latar Belakang: Pengelolaan DM tipe 2 meliputi perencanaan makan atau diet, aktivitas fisik, kontrol gula darah, dan minum obat. Prevalensi kasus DM tipe 2 mencapai 85-90%. Di Puskesmas Tlogosari Wetan, kasus DM tipe 2 menduduki 5 besar kasus tertinggi di Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan populasi seluruh penderita DM tipe 2 tahun 2016 (1 Juli – 31 Desember) dan besar sampel adalah 57 responden. Pengukuran pengelolaan diet dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara umur (p<0,01), jenis kelamin (p< 0,01), dan peran keluarga (p: <0,01) dengan kepatuhan dalam pengelolaan diet DM tipe 2. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan (p: 0,44), pekerjaan (p: 0,7), pengetahuan (p: 0,42), dan peran petugas kesehatan (p: 0,7). Simpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pengelolaan diet DM tipe 2 adalah umur, jenis kelamin, dan peran keluarga.
Efektivitas Cepat Tensi (Cegah dan Pantau Hipertensi) terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap pada Wanita Menopause Saputri, Arlita; Rahayu, Sri Ratna
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.15689

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi hipertensi yang tinggi di Indonesia merupakan masalah kesehatan, yaitu sebesar 25,8%. Pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden hipertensi pada wanita akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas buku saku CePat Tensi. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan non equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah wanita menopause anggota posyandu lansia Kelurahan Tlogosari Wetan. Pada penelitian ini digunakan total sampling. Jumlah responden kelompok eksperimen adalah 22 dan kelompok kontrol 22 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji Wilcoxon). Hasil: hasil penelitian menunjukkan post-test pada kedua variabel kelompok eksperimen dan kontrol adalah 0,0001 (p (0,0001) < 0,05), maka pemberian media buku saku cepat tensi mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap penyakit hipertensi pada wanita menopause. Simpulan: Pemberian media buku saku cepat tensi mampu meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap terhadap penyakit hipertensi pada wanita menopause.
PENGETAHUAN DAN SIKAP KEAMANAN PANGAN DENGAN PERILAKU PENJAJA MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR Sari, Mustika Himata
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.16916

Abstract

Latar Belakang: Penanganan dan pengolahan makanan jajanan yang tidak hygienis dan tidak sesuai dengan ketentuan dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (foodborne disease) dan diare karena cemaran air (waterborne disease). Hal ini terjadi karena adanya kontaminasi silang (cross contamination) maupun kontaminasi ulang (recontamination) yang terjadi setelah pemasakan. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh penjaja makanan jajanan anak sekolah  berjumlah 142 orang. Sampel berjumlah 58 penjaja makanan jajanan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara perilaku penjaja makanan JAS dengan pengetahuan keamanan pangan (p value (0,025) < α (0,05)), dan dengan sikap keamanan pangan (p value (0,036) < α (0,05)). Simpulan: Perilaku penjaja makanan jajanan anak sekolah dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap keamanan pangan yang dimiliki penjaja makanan jajanan.
KARAKTERISTIK DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH PENDERITA LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN KOTA SEMARANG Prihantoro, Teguh; Siwiendrayanti, Arum
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.17187

Abstract

Latar Belakang: Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri patogen yang disebut Leptospira dan ditularkan dari hewan kepada manusia (zoonosis). Jawa Tengah terjadi kenaikan jumlah kasus selama 5 tahun terakhir dengan tingkat kejadian tertinggi di Kota Semarang dengan 56 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kondisi lingkungan rumah penderita leptospirosis di wilayah kerja Puskesmas Pegandan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga penderita leptospirosis dan terlaporkan di Puskesmas Pegandan Kota Semarang. Data diperoleh dari observasi dan wawancara dengan masyarakat kemudian dianalisis univariat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita laki-laki (80%), berusia >40 tahun (70%), berpendidikan rendah (60%), dan memiliki pekerjaan tidak berisiko (100%). Kondisi lingkungan rumah penderita yang tidak mengalami banjir ±3 minggu sebelum sakit (60%), selokan buruk (100%), terdapat tikus (100%), rumah berjarak ≤ 500 m terhadap TPS (90%). Simpulan: Sebagian besar penderita laki-laki, berusia >40 tahun, berpendidikan rendah, memiliki pekerjaan tidak berisiko. Gambaran lingkungan sebagian besar tidak mengalami banjir ±3 minggu sebelum sakit, memiliki selokan buruk, terdapat tikus, berjarak <500 meter terhadap TPS.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM TINGKAT RUMAH TANGGA Sutiah, Sutiah; Prameswari, Galuh Nita; Handayani, Oktia Woro Kasmini
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.17727

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan garam beriodium di Desa Tluwuk pada bulan Februari 2016 yaitu sebesar 4,76%, dan bulan Agustus mengalami kenaikan menjadi 23,80%. Angka ini sangat rendah dibandingkan dengan desa lain yang berada di wilayah kerja puskesmas Wedarijaksa II. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang melibatkan 80 responden. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan penggunaan garam beriodium tingkat rumah tangga yaitu pengetahuan ibu tentang garam beriodium (p<0,01), sikap ibu terhadap garam beriodium (p<0,01), dukungan keluarga/ tetangga/ tenaga kesehatan/ tokoh desa (p<0,01), dan jarak tempuh pembelian garam beriodium (p<0,01), sedangkan pendidikan ibu (p: 0,06), pekerjaan keluarga (p: 0,32), pendapatan keluarga per kapita (p: 0,33), dan penyuluhan tenaga kesehatan (p: 0,24) tidak berhubungan. Simpulan: Faktor yang berhubungan dengan penggunaan garam beriodium tingkat rumah tangga yaitu pengetahuan ibu tentang garam beriodium, sikap ibu terhadap garam beriodium, dukungan keluarga/ tetangga/ tenaga kesehatan/ tokoh desa, dan jarak tempuh pembelian garam beriodium.
Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan TB dalam Active Case Finding untuk Mendukung Case Detection Rate Pratiwi, Rita Dian; Pramono, Dibyo; Junaedi, Junaedi
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.20917

Abstract

Latar Belakang: Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus melakukan pelaporan TB Case Detection Rate (CDR) ke Dinas Kesehatan secara teratur untuk mendukung TB DOTS, Namun CDR di Kabupaten Wonosobo adalah 70% masih di bawah standar nasional. Hal ini disebabkan keterbatasan fasilitas surveilans pendukung terutama Tenaga Kerja . Oleh karena itu, Kelambu Kasus TB adalah Kasus Pasif yang Mencari dan Mempromosikan. Oleh karena itu, studi evaluasi dan intervensi pada kader kesehatan dilakukan untuk mendukung active case finding (ACF). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus baru serta mendukung DOTS selain itu juga meningkatkan upaya mencegah penyebaran dan dampak penyakit. Metode: rancangan penelitian yang dilakukan adalah one group post test study design  dengan responden 181 kader kesehatan TB di Kabupaten Wonosobo, evaluasi jangka pendek dilakukan dengan pre dan post test sedangkan evaluasi jangka panjang didapatkan dari hasil pemantauan angka penjaringan kasus TB selama 3 bulan untuk menentukan keberhasilan hasil kinerja kader kesehatan dalam melakukan ACF. Hasil: Dari 181 kader kesehatan diketahui bahwa 63 orang (34,81%) memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar dan 105 orang (58,01%) bekerja pada sebagian besar kader kesehatan kurang dari 5 tahun. Setelah dianalisis dengan uji Wilcoxon, diketahui terdapat peningkatan pengetahuan pada 10 item pengetahuan antara sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p <0,001. Evaluasi jangka panjang sejak trimester 2 sampai 4 ditemukan 385 tersangka (21,56%) dan 6 kasus smear (+) Kesimpulan: Meningkatnya jumlah temuan kasus yang didukung oleh kehadiran kader yang paling dekat dengan masyarakat, sehingga promosi kesehatan diterapkan secara langsung dan peningkatan Pelaporan CDR TB. Kata kunci: Tuberkulosis,  CDR TB,  kader kesehatan, one group post test study design
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK SDN KAUMAN 2 MALANG Gayatri, Rara Warih
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.22612

Abstract

Salah satu permasalahan yang mendunia adalah karies gigi dimana lebih dari 90 % penduduk di dunia mengalaminya. Status karies gigi di SDN Kauman 2 dan SDN Percobaan 2 Kota Malang menunjukkan indeks DMF-T 5,75 yang berarti prevalensi dianggap tinggi (Gayatri, 2015). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku pemeliharaan gigi pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan desain potong lintang (cross-sectional) dan dilakukan di SDN Kauman 2 Malang. Metode sampling yang digunakan merupakan metode stratified random sampling dengan variable yang diukur adalah tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan perilaku pemeliharaan gigi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada anak usia 6-12 tahun. Pengolahan data yang dilakukan meliputi proses editing, coding, scoring, entry data dan cleaning. Analisa data dilakukan dengan analisis statistic univariat dan bivariat. Hasil dari penelitian diperoleh sebanyak 82,9 % (n=63) siswa kelas 5-6 SDN Kauman 2 memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi dan sebanyak 17,1% (n=13) memilki tingkat pengetahuan kesehatan gigi rendah. Selain itu, sebanyak 50 % (n=38) siswa kelas 5 dan 6 SDN Kauman 2 Malang memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi positif. Namun, 50% sisanya diketahui memiliki perilaku pemeliharaan negatif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi anak SDN Kauman 2 Malang dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi (p= 0,361).
PERILAKU SEKSUAL BERISIKO INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PADA KELOMPOK LESBI DI KOTA SEMARANG Noviyani, Dany
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.22613

Abstract

Latar Belakang: Penularan IMS secara umum terjadi akibat perilaku seksual berisiko. Menurut profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012 jumlah kasus baru IMS sebanyak 8.671 kasus. Beberapa kasus IMS dalam relasi sesama perempuan sudah teridentifikasi, meskipun belum ada penelitian yang resmi menyatakan angka kejadian IMS pada lesbi. Angapan bahwa hubungan seksual dengan sesama jenis akan lebih aman inilah yang kemudian menyebabkan kurangnya upaya untuk proteksi diri. Berdasarkan laporan dari Komunitas Sobat Semarang sampai dengan tahun 2015 terdapat 1.240 lesbi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 44 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Hasil menunjukkan pengetahuan (p: 0,45), sikap (p: 0,45),  usia (p: 1,00) , akses alat seksual (p: 0,003), perilaku seksual pasangan (p: 0,004), dan perilaku seksual teman komunitas (p: 0,001). Simpulan: Faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko IMS adalah akses alat seksual, perilaku seksual pasangan, dan perilaku seksual teman komunitas.

Page 1 of 2 | Total Record : 14